Sabtu, 10 September 2016

Ocean Waves Sail Tunda Island


Kegiatan Ocean Waves Sail Tunda Island diselenggarakan pada hari Kamis tanggal 2 Juni 2015, keberangkatan dijadwalkan pada malam hari menggunakan bus, peserta dikumpulkan di Gerbang BNI Unpad Jatinangor. Keberangkatan sempat terlambat dikarenakan ada sedikit masalah dengan kendaraan. Beberapa dari kami bahkan sudah ada yang ketiduran di lantai, ada juga yang mengisi waktu dengan makan berkali-kali. Malam sudah semakin malam dan bus kami tidak kunjung datang, makin banyak yang tertidur di lantai. Perjalanan dari Jatinangor ke Pelabuhan Karangantu memakan waktu sekitar (aku tidak yakin berapa lama karena aku tertidur selama perjalanan) dua hingga tiga jam.


Setelah sampai, kami dikumpulkan untuk briefing sejenak dan pembagian homestay. Setelah itu, kami berganti baju untuk melakukan pengambilan data terumbu karang, tidak lupa juga membawa alat dasar selam dan segala peralatan untuk proses pengambilan data.
Kemudian kami berjalan menuju pantai timur untuk pengambilan data stasiun pertama, kami berjalan sekitar 15 menit untuk sampai ke stasiun pertama. 
Akang dan teteh pembimbing membantu kami untuk penggelaran roll meter, karena kami belum mahir menggelar roll meter, roll meter kemudian digelar oleh akang teteh pembimbing. Kemudian kami dibagi kedalam dua kelompok agar tidak terlalu berdesakan saat proses pengambilan data.
 Proses pengambilan data menggunakan metode Point Intercept Transect, metode tersebut memungkinkan untuk memprediksi kondisi dari suatu ekosistem terumbu karang berdasarkan tutupan terumbu karangnya.


Di stasiun pertama, kedalamannya hanya berkisar dua hingga tiga meter, yang berarti jarak antara permukaan dengan terumbu karang hanya sedikit, membuat kami kesulitan untuk bergerak tanpa menyentuh karang. Beberapa dari kami bahkan luka-luka karena bergesekan dengan terumbu karang. Stasiun pertama merupakan Pantai Timur di Pulau Tunda. Setelah selesai melakukan pengambilan data di stasiun pertama, kami kembali lagi ke homestay untuk beristirahat.
Listrik di Pulau Tunda baru akan menyala pada pukul 6 sore, namun ada beberapa homestay yang menawarkan genset. Tidak hanya genset, alat dasar selam, bahkan kamera bawah air (underwater camera) juga dapat disewa. Menurut ibu penjaga homestay yang aku tempati, jasa sewa genset, alat dasar selam, dan kamera bawah air cukup membantu pemasukan, juga dapat memudahkan para turis yang mengunjungi Pulau Tunda. Jadi, bagi yang ingin mengunjungi Pulau Tunda jangan takut tidak bisa menemukan alat dasar selam dan kamera bawah air, ya!
Setelah selesai beristirahat, kami bersiap-siap untuk pengambilan data di stasiun yang ke dua. Stasiun yang ke dua, adalah Pantai Utara di Pulau Tunda. Di stasiun ini, kedalamannya berkisar tiga hingga 6 meter. Kali ini, giliran kami yang menggelar roll meter. Setelah roll meter telah digelar, proses pengambilan data dapat dimulai.





Gambar diatas adalah beberapa contoh dari terumbu karang di Pulau Tunda yang kami peroleh dari stasiun 1 maupun stasiun 2. Dan pengambilan data untuk terumbu karang pun telah selesai pada hari itu juga.


Keesokan harinya karena kami telah selesai melakukan pengambilan data tim terumbu karang bergabung dengan senior untuk melakukan sosialisasi ke sekolah yang ada di Pulau Tunda tersebut. Di sekolah tersebut kami melakukan sosialisasi mengenai mangrove, lamun, terumbu karang beserta fungsinya dan bagaimana cara kita menjaganya.



Setelah beres melakukan sosialisasi, kegiatan selanjutnya adalah penanaman mangrove di sebelah kanan dermaga Pulau Tunda, Coastal Clean Up dan serah terima buku sumbangan untuk taman bacaan Pulau Tunda. Gambar diatas adalah kegiatan ketika melakukan penanaman mangrove secara bersama-sama dan gambar sebelah kanan itu adalah ketua himpunan kami Kang Tegar Januar (2015-2016).


Dan selesailah kegiatan kami di Pulau Tunda. Selanjutnya kami melaksanakan perjalanan pulang menuju Jatinangor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar